JTTC-Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia daring (kbbi.kemdikbud.go.id), bahasa mempunyai pengertian sebagai sistem lambang bunyi arbiter yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sedangkan menurut Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), bahasa adalah bentuk semiotika sosial yang aktif di dalam suatu konteks situasi dan kultural, digunakan baik secara lisan maupun tulis.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara atau ungkapan tulis terstruktur guna membentuk satuan yang lebih besar, seperti morfem, kata, dan kalimat. Bahasa dipandang sebagai suatu konstruksi yang dibentuk melalui fungsi dan sistem secara simultan.
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Temasuk di dalamnya untuk komunikasi pemasaran. Seiring berkembangnya teknologi, berkembang pula sitem pemasaran. Seperti dalam era internet sekarang, pemasaran dilakukan seacara digital. Pemasaran dengan media digital ini disebut digital marketing atau pemasaran digital.
Dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor 4 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Dana Pelayanan Kepariwisataan Tahun Anggaran 2022, dijelaskan bahwa bahasa bisa digunakan dalam promosi digital pariwisata. Semakin efektif bahasa yang digunakan maka semakin efektif pula kegiatan promosi digital pariwisata tersebut.
Bahasa Promosi yang Efektif dalam Promosi Digital masuk ke dalam Materi Paparan Pelatihan Digitalisasi: Branding, Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata, Homestay/Pondok Wisata, Kuliner, Souvenir, dan Fotografi. Pokok-pokok materinya terdiri dari bahasa sebagai komponen komunikasi penting dalam promosi digital, prinsip-prinsip penggunaan bahasa untuk promosi yang efektif, perbedaan penggunaan bahasa untuk promosi digital dan promosi nondigital/konvensional, menyusun kalimat promosi yang baik dan efektif, dan menyajikan dan mengelola komunikasi dalam promosi digital.
Bagi anda yang ingin meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi dalam mengelola destinasi dan daya tarik wisata sehingga dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran pariwisata, khususnya menggunakan bahasa promosi yang efektif, bisa mengikuti pelatihan yang kami selenggarakan. Kami, Jogja Tourism Training Center (JTTC) merupakan sebuah lembaga pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) umum dan bidang pariwisata yang didirikan oleh kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada (UGM), The Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies Daerah Istimewa Yogyakarta (ASITA DIY), dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PHRI DIY). Kami telah berkompeten dalam memberikan pelatihan dengan dipercayai dinas dan instansi di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelatihan dan kerjasama di bidang pariwisata, silakan menghubungi admin kami (0812-1501-7910).