Dahulu keluarga merupakan tempat rekreasi paling menarik, tetapi sekarang fungsi rekreasi sudah dialihkan ke tempat lain diluar lingkungan keluarga. Gedung bioskop, lapangan olahraga, alam indah, kebun binatang, pusat perbelanjaan dan sebagainnya merupakan tempat rekreasi keluarga. Keluarga hanya sebagai tempat berkumpul untuk istirahat selepas aktivitas sehari-hari. Rekreasi disini juga bisa dimaksudkan dengan berwisata. Pada masa pandemi masyarakat tentunya juga membutuhkan rekreasi sebagai aktivitas melepas lelah walaupun tempat rekreasi yang dipilih hanya disekitar kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Kota Tanjungpinang memiliki destinasi wisata berupa wisata alam, wisata sejarah dan budaya. Mulai dari pulau Penyengat yang merupakan salah satu Pulau yang wajib dikunjungi ketika ke Tanjungpinang, wisata alam dengan pantai yang indah tersebar di Pulau Bintan dimana letaknya Kota Tanjungpinang.
Rekreasi pada hakikatnya melakukan sesuatu yang berbeda dari aktivitas rutin kita sehari-hari. Namun dalam masyarakat kita pada umumnya rekreasi selalu diibaratkan mengunjungi suatu tempat yang indah, melakukan perjalanan yang menyenangkan, meninggalkan sejenak rutinitas pekerjaan. Ketika masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa tempat wisata di Tanjungpinang ditutup, seperti Taman Batu 10 danTugu Sirih Emas yang memang ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Tanjungpinang pada sore hari. Hal ini dilakukan tentunya untuk menekan penyebaran virus covid-19. Data dari Dinas kesehatan, PP & KB Kota Tanjungpinang pertanggal 28 Juli 2021 total kasus positif covid-19 adalah 8.214 kasus, hal ini tentu sangat penting untuk adanya pembatasa kegiatan masyarakat, termasuk juga untuk rekreasi. Dari hasil penelitian di lapangan rekreasi yang dilakukan oleh keluarga di Tanjungpinang yaitu lebih memilih untuk melakukan jalan-jalan sebentar saja pada sore hari. Kemudian mengunjungi tempat wisata yang tetap buka walaupun hanya sebentar saja.
Baca juga: Fungsi Sosialisasi pada Masa Covid
Namun ada juga dijumpai dilapangan keluarga yang lebih memilih untuk menunda rekreasi keluar rumah atau tempat wisata, lebih memilih untuk melakukan aktivitas dirumah saja dengan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan bersama keluarga. Namun setelah pemberlakuan PPKM darurat berubah menjadi level yang bawah, ada sedikit kelonggaran, ini membuat masyarakat juga mulai beradaptasi dengan kondisi yang sudah agak membaik. Masyarakat mulai mengunjungi beberapa tempat wisata, yang mana tempat wisata juga melengkapi fasilitas untuk mendukung tertibnya protokol kesehatan yaitu menyediakan tempat cuci tangan, pengecekan suhu sebelum masuk ke tempat wisata kemudian juga himbauan untuk selalu menggunakan masker serta menjaga jarak. Hal ini juga ditemukan dari observasi yang dilakukan oleh peneliti pada beberapa tempat wisata yaitu dengan adanya fasilitas cuci tangan, pengecekan suhu badan sebelum masuk ke tempat wisata dan himbauan kawasan wajib masker.
Keadaan new normal tersebut dijalani oleh masyarakat sehingga fungsi dari rekreasi tetap bisa berjalan dengan baik pada sebuah keluarga.Keadaan tingkat stress dan kejenuhan dengan kondisi pandemi butuh sekali penyegaran dengan berekreasi.